Pages

Jumat, 12 November 2010

Hari Besar Umat Hindu Bali



Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi dirayakan setiap tahun Baru Caka (pergantian tahun Caka). Yaitu pada hari Tilem Kesanga (IX) yang merupakan hari pesucian Dewa-Dewa yang berada di pusat samudera yang membawa inti sarining air hidup (Tirtha Amertha Kamandalu). Untuk itu umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap Dewa-Dewa tersebut.


Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon kehadapan Tuhan Yang Mahaesa, untuk menyucikan Bhuwana Alit (alam manusia) dan Bhuwana Agung (alam semesta). Rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi adalah sebagai berikut :

1. Tawur (Pecaruan), Pengrupukan, dan Melasti.

Sehari sebelum Nyepi, yaitu pada "panglong ping 14 sasih kesanga" umat Hindu melaksanakan upacara Butha Yadnya di perempatan jalan dan lingkungan rumah masing-masing, dengan mengambil salahg satu dari jenis-jenis "Caru" menurut kemampuannya. Bhuta Yadnya itu masing-masing bernama; Panca Sata (kecil), Panca Sanak (sedang), dan Tawur Agung (besar).

Tawur atau pecaruan sendiri merupakan penyucian/pemarisudha Bhuta Kala, dan segala 'leteh' (kotor), semoga sirna semuanya.

Caru yang dilaksanakan di rumah masing-masing terdiri dari; nasi manca warna (lima warna) berjumlah 9 tanding/paket, lauk pauknya ayam brumbun (berwarna-warni) disertai tetabuhan arak/tuak. Bhuta Yadnya ini ditujukan kepada Sang Bhuta Raja, Bhuta Kala dan Bhatara Kala, dengan memohon supaya mereka tidak mengganggu umat.

Setalah mecaru dilanjutkan dengan upacara pengerupukan, yaitu : menyebar-nyebar nasi tawur, mengobori-obori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesui, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya kentongan) hingga bersuara ramai/gaduh. Tahapan ini dilakukan untuk mengusir Bhuta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar.

Khusus di Bali, pada pengrupukan ini biasanya dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh yang merupakan perwujudan Bhuta Kala yang diarak keliling lingkungan, dan kemudian dibakar. Tujuannya sama yaitu mengusir Bhuta Kala dari lingkungan sekitar.

Selanjutnya dilakukan Melasti yaitu menghanyutkan segala leteh (kotor) ke laut, serta menyucikan "pretima". DIlakukan di laut, karena laut (segara) dianggap sebagai sumber Tirtha Amertha (Dewa Ruci, dan Pemuteran Mandaragiri). Selambat-lambatnya pada Tilem sore, pelelastian sudah selesai.

2. Nyepi

Keesoka harinya, yaitu pada "panglong ping 15" (Tilem Kesanga), tibalah Hari Raya Nyepi. Pada hari ini dilakukan puasa/peberatan Nyepi yang disebut Catur Beratha Penyepian dan terdiri dari; amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Beratha ini dilakukan sejak sebelum matahari terbit.

Menurut umat Hindu, segala hal yang bersifat peralihan, selalu didahului dengan perlambang gelap. Misalnya seorang bayi yang akan beralih menjadi anak-anak (1 oton/6 bulan), lambang ini diwujudkan dengan 'matekep guwungan' (ditutup sangkat ayam). Wanita yang beralih dari masa kanak-kanak ke dewasa (Ngeraja Sewala), upacaranya didahului dengan ngekep (dipingit).

Demikianlah untuk masa baru, ditempuh secara baru lahir, yaitu benar-benar dimulai dengan suatu halaman baru yang putih bersih. Untuk memulai hidup dalam caka/tahun barupun, dasar ini dipergunakan, sehingga ada masa amati geni.

Yang lebih penting dari dari pada perlambang-perlambang lahir itu (amati geni), sesuai dengan Lontar Sundari Gama adalah memutihbersihkan hati sanubari, dan itu merupakan keharusan bagi umat Hindu.

Tiap orang berilmu (sang wruhing tatwa dnjana) melaksanakan; Bharata (pengekangan hawa nafsu), yoga ( menghubungkan jiwa dengan paramatma (Tuhan), tapa (latihan ketahanan menderita), dan samadhi (menunggal kepada Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi), yang bertujuan kesucian lahir bathin).

Semua itu menjadi keharusan bagi umat Hindu, sehingga akan mempunyai kesiapan bathin untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan di tahun yang baru. Kebiasaan merayakan Hari Raya dengan berfoya-foya, berjudi, mabuk-mabukan adalah sesuatu kebiasaan yang keliru dan mesti dirubah.

3. Ngembak Geni (Ngembak Api)

Terakhir dari perayaan Hari Raya Nyepi adalah hari Ngembak Geni yang jatuh pada tangal ping pisan (1) sasih kedasa (X). Pada hari Inilah tahun baru Caka tersebut dimulai. Umat Hindu bersilahturahmi dengan keluarga besar dan tetangga, saling maaf memaafkan (ksama), satu sama lain.

Dengan suasana baru, kehidupan baru akan dimulai dengan hati putih bersih. Jadi kalau tahun masehi berakhir tiap tanggal 31 Desember dan tahun barunya dimulai 1 Januari, maka tahun Caka berakhir pada panglong ping limolas (15) sasih kedasa (X), dan tahun barunya dimulai tanggal 1 sasih kedasa (X).

Wisata seawalker sanur

 Satu-satunya wisata seawalker di Indonesia. Anda tidak perlu melepas kacamata di dalam air dan tidak perlu bisa berenang, karena ini adalah sea walker (berjalan di dasar laut)Nah wisata bahari kali ini, kita akan mencoba salah satu olahraga air yang seru dan asyik di Bali. Bukan snorkeling, scuba diving atau surfing, tapi seawalker alias berjalan di dasar laut. Lokasinya di pantai Sanur, dekat hotel Puri Santrian. Perlengkapan yang dipakaipun cukup helm dive yg dirancang khusus untuk aktifitas bawah laut seperti Seawalker. Dan yang menarik, aktifitas yang satu ini bisa diikuti bahkan oleh yang tidak bisa berenang sama sekali. Tanya kenapa.

''Sebelum terjun ke laut, kita akan diberikan briefing dulu mengenai teknik-teknik saat menyelam nantinya di hotel Puri Santrian Sanur. Selanjutnya kita akan diantar dengan boat menuju ke pontoon-nya Seawalker yg berada di tengah laut. Di sini kita akan dipasangkan helm khusus yg dialiri oleh oksigen murni. Dipandu oleh sang instruktur, kita akan menuruni tangga yg ada untuk turun menjejakkan kaki didasar laut yg kedalamannya sekitar 5-7 meter saja.  Tetap tenang dan nyantai saja, karena kita tidak merasa ada perbedaan antara bernafas di darat dengan bernafas didalam air. Tidak masalah jika anda memakai kacamata atau kontak lens, helm unik ini tidak tembus. Jadi anda tetap bisa memakai kacamata anda di bawah air. Di dalam air, kita bisa berjalan-jalan menikmati pesona bawah laut yg ada sambil memberikan makan ikan-ikan yang menari-nari. Kira-kira setelah 30 menit menyelam, kita akan diajak naik menuju ke pontoon dan selanjutnya diantar lagi oleh boat menuju ke daratan untuk menikmati makan siang yg ada di restaurant hotel Puri Santrian. Total waktu yg kita butuhkan untuk aktivitas ini dari mulai penjemputan sampai kembali ke hotel sekitar 4 jam. Akan lebih bagus dan menarik untuk mengikuti trip pagi biar dapat air yg bagus dan jernih.

Mutiara Kata

Tanpa halangan, matlamat bukanlah suatu impian

Kata-kata ini adalah antara mutiara kata yang pertama yang saya hasilkan. Semasa saya menulis mutiara kata ini, saya masih baru di dalam bidang yang saya ceburi ini dan masih terlalu banyak cabaran dan halangan yang saya hadapi. Saya masih ingat lagi ketika tahun pertama saya mula memberi ceramah dan latihan tentang teknik belajar dan di sekolah dan universiti. Program saya yang pertama ialah pada bulan Mac 2005. Ketika itu saya diminta menyampaikan program selama 4 jam di sebuah sekolah rendah di Kuala Lumpur.
Masih saya ingat betapa saya rasa berdebar sepanjang malam sebelum program. Saya rasa saya luangkan lebih 8 jam berada di depan komputer di pusat tuisyen saya untuk menyediakan bahan yang mahu disampaikan. Apabila sampai di sekolah rendah itu pula, sesekali terasa jantung saya seperti mahu meletup. Padahal yang bakal hadiri program itu cumalah pelajar sekolah rendah. Saya benar-benar berada di luar zon selesa saya ketika itu.
Selain daripada halangan rasa berdebar dan kurang pengalaman, saya juga hadapi cabaran dari segi kelengkapan. Saya baru bermula. Duit belum ada untuk membeli laptop. Saya dengan berhati-hati mengeluarkan duit untuk membeli pendrive dan mengharapkan agar pihak sekolah dapat menyediakan laptop untuk saya gunakan. Cabarannya di sini ialah selalunya laptop sekolah terlalu tidak boleh dijangka masalahnya. Sebagai contohnya, selalu hasil kerja powerpoint saya berkecamuk akibat setting laptop yang berlainan versi perisian dan selalu juga video klip yang saya bawa tidak boleh dipasang dengan baik. Akibatnya, presentation saya sentiasa menghadapi risiko menjadi presentation yang tidak kemas dan baik.
CPUCPUPernah sekali disebabkan terlalu mahu menyampaikan presentation yang baik tanpa perlu bergantung kepada laptop pihak sekolah atau penganjur program, saya bawa ‘CPU’ komputer saya ke tempat program. Ya, CPU komputer. Orang jinjing laptop, saya pikul CPU. Bukan pikul begitu sahaja, saya terpaksa menyorok-nyorok agar peserta dan guru tidak terlihat apa yang saya pikul itu. Ketika itu program dijalankan di luar sekolah, jadi ada peluang saya bawa masuk CPU itu ke tempat program tanpa guru dan pelajar sedari.
Hari ini saya tersenyum sendirian mengenangkan kenangan dan pengalaman itu. Apabila saya lihat saya bawa 2 laptop ke program yang saya jalankan kini, cabaran itu semua tadi adalah hanya cabaran-cabaran kecil yang beratur di depan saya. Saya benar-benar percaya bahawa semakin besar dan bernilai impian kita, semakin besar juga jenis halangan dan cabaran yang bakal kita tempuh. Namun tidak ada apa yang perlu dibimbangkan kerana semua cabaran itu pasti dapat kita atasi.
Jadi, apa kata hari ini anda lihat senarai matlamat yang ingin anda capai. Jika matlamat itu mempunyai halangan yang sangat besar, ia bermaksud matlamat itu merupakan satu impian dan keinginan yang sangat bermakna buat anda. Namun jika matlamat itu boleh dan mudah dicapai tanpa halangan yang mencabar, ia mungkin hanya kemahuan kecil yang tidak mengecewakan jika anda tidak mencapainya.
Selamat mencapai IMPIAN!

Sumber   : http://www.motivasibelajar.com/category/mutiara-kata

BAKSO SAPI



250 gram daging sapi, giling sampai halus sekali
125 gram tepung kanji
25 cc air
1/2 sendok makan garam
2 siung bawang putih, haluskan
1/4 sendok teh merica bubuk
Kuah ayam:
750 cc kaldu ayam
1/2 sendok teh merica bubuk
1 sendok teh garam
1 batang daun bawang, iris tipis
Cara membuat Bakso:
1. Campur daging sapi giling dengan tepung kanji, garam, bawang putih, dan merica bubuk, uleni sambil ditambah air sedikit-sedikit sampai adonan licin.
2. Didihkan air yang agak banyak, lalu kecilkan api sampai air tidak bergolak lagi.
3. Kepal adonan hingga keluar dari genggaman, sendoki dan masukkan ke dalam air mendidih tadi,
4. Rebus kira-kira 10 menit, jaga air jangan sampai bergolak agar bakso tidak pecah.
5. Kuah ayam: didihkan kaldu ayam, masukkan merica bubuk dan garam, aduk rata, lalu masukkan bakso, didihkan kembali, angkat dari api, taburi dengan daun bawang.
6. Biasanya disajikan bersama-sama dengan Mi Ayam Jamur dan Pangsit Rebus
.
Sumber   : http://resepmasakanindonesia.idcc.info/bakso-daging-sapi.htm

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger